Beberapa orang pasti pernah mendengarkan kalimat ini. Entah siapa orang yg pertama kali mengucapkan, saking banyaknya yg bilang sampai terlupakan.
Well, ada beberapa hal yang membuatku ingin menulis mengenai kalimat ini. Kalimat yg bisa dianggap sebagai mood booster atau mood breaker. Semuanya tergantung kondisi dan situasi serta sensitifitas dari si pendengar.
Beberapa waktu yg lalu, aku sengaja streaming youtube. Menonton mata najwa tentang seorang pemimpin perempuan yang mampu menginspirasi. Pemimpin yg sederhana, langsung menanggulangi bukan hanya memikirkan suatu permasalahan, seorang pemimpin yg bertindak sebagai ibu dan teman- dan kadang- orang bahkan lupa bahwa dia adalah seorang pemimpin karena figurnya yg sangat low profile dan apa adanya. Ya langsung saja kita sebut, dia Bu Risma, walikota Surabaya saat ini.
Sebagai orang yg pernah menetap di sby kurang lebih 4 tahun, jujur, cukup pesimis rasanya memperbaiki surabaya. Karakter masyarakat yg keras, polusi dan suasana "panas" di mana-mana. Tapi bu Risma mampu memperbaiki satu per satu. Bukan yg muluk-muluk seperti janji para calon pemimpin yg memberikan mimpi indah : sekolah gratis, kemiskinan nol, kejahatan bakal hilang, hapus kelaparan, bla bla bla bla cas cis cus yukkk.
Bu Risma hanya fokus pada beberapa hal : berikan kesempatan yg sama pd si miskin, jangan sampai banjir, dan perbaiki taman. Udah ga usah banyak-banyak yg penting ada hasilnya.
Sebagai orang yg pernah menetap di sby kurang lebih 4 tahun, jujur, cukup pesimis rasanya memperbaiki surabaya. Karakter masyarakat yg keras, polusi dan suasana "panas" di mana-mana. Tapi bu Risma mampu memperbaiki satu per satu. Bukan yg muluk-muluk seperti janji para calon pemimpin yg memberikan mimpi indah : sekolah gratis, kemiskinan nol, kejahatan bakal hilang, hapus kelaparan, bla bla bla bla cas cis cus yukkk.
Bu Risma hanya fokus pada beberapa hal : berikan kesempatan yg sama pd si miskin, jangan sampai banjir, dan perbaiki taman. Udah ga usah banyak-banyak yg penting ada hasilnya.
Jadi menurutku sih, para calon calon pemimpin apapum ga usahlah buang buang uang beli spanduk, baliho, atau susah susah ngecat mobil buat kampanye. Suara hati rakyat memilih bukan hanya dari promosi. Kalau kata orang sih mata hati bisa melihat yg bahkan tidak dilihat mata.
Yahh..tapi balik lagi, HIDUP ITU KERAS. Jadi orang baik nyatanya tidak menjamin orang lain akan selalu mendukung. Masih banyak pihak yg mau menggusur Bu Risma dan -mungkin- merasa lebih pantas berada di posisinya.
Contoh sederhananya lagi dr situasi yg memerlukan kalimat tersebut juga pernah aku rasakan real.
Dulu, beberapa tahun yg lalu, aku berada di antara dua pihak. Berada di tengah tengah perkelahian penjual dan pembeli, dan apesnya, dua-duanya adalah temenku. Si pembeli marah-marah merasa ditipu penjual, menurutku bener juga sih pembeli berhak mendapatkan produk yg sesuai sama apa yg diinginkan. Si penjual merengek bertanya kok tega si pembeli berkata-kata kasar padahal mereka udah saling kenal. Yah, ga salah juga sih memang kadang bertingkah laku harus diatur terutama jika berhadapan dgn orang yg telah dikenal. Alhasil keputusan untuk memberikan kepada siapakah kalimat "HIDUP MEMANG KEJAM KAWAN" berada di tangan -gaya bener yak hehe-
Dan setelah dipikir-pikir sambil mempersiapkan "puk-puk hangat seorang sahabat" aku pun memilih pihak penjual untuk merasakan puk-pukan tersebut dan berkata bak pahlawan "HIDUP ITU MEMANG KEJAM SIS.."
Dulu, beberapa tahun yg lalu, aku berada di antara dua pihak. Berada di tengah tengah perkelahian penjual dan pembeli, dan apesnya, dua-duanya adalah temenku. Si pembeli marah-marah merasa ditipu penjual, menurutku bener juga sih pembeli berhak mendapatkan produk yg sesuai sama apa yg diinginkan. Si penjual merengek bertanya kok tega si pembeli berkata-kata kasar padahal mereka udah saling kenal. Yah, ga salah juga sih memang kadang bertingkah laku harus diatur terutama jika berhadapan dgn orang yg telah dikenal. Alhasil keputusan untuk memberikan kepada siapakah kalimat "HIDUP MEMANG KEJAM KAWAN" berada di tangan -gaya bener yak hehe-
Dan setelah dipikir-pikir sambil mempersiapkan "puk-puk hangat seorang sahabat" aku pun memilih pihak penjual untuk merasakan puk-pukan tersebut dan berkata bak pahlawan "HIDUP ITU MEMANG KEJAM SIS.."
Posted via Blogaway